"Banyak faktor yang menyebabkan seseorang tampak lebih muda dari usianya atau sebaliknya. Pertama pola makan atau jenis makanan yang dikonsumsi. Kedua, pola hidup atau pola pikir, dan terakhir faktor genetika," kata Dr Kholis Abdurachim Audah, PhD dalam live chat yang digelar detikCommunity di kantor detikcom, Gedung Aldevco Octagon, Jl Warung Jati Barat Raya, Jakarta, Kamis (22/8/2013).
Menurut Kholis, pola makan yang sehat di mana proporsi zat-zat atau nutrisi yang diperlukan tubuh bisa seimbang, akan mempengaruhi pertumbuhan atau regenerasi sel-sel. Lantas, bagaimana pola makan sehat yang proporsional menurut staf pengajar di Surya University, Jakarta ini?
"Pola makan yang baik adalah pola makan yang proporsional yang disesuaikan di antaranya dengan kebutuhan berdasarkan pekerjaan, usia, dan lingkungan tempat kita tinggal," jelas Kholis.
Selain itu penting juga untuk makan sayur-sayuran dan buah-buahan secara teratur karena akan sangat membantu tubuh untuk memerangi radikal bebas dalam tubuh di mana buah dan sayur berfungsi sebagai antioksidan. Senyawa lain seperti omega-3 menurut Kholis juga sangat baik untuk dikonsumsi.
Selain pola makan, pola hidup atau pola pikir juga sangat berpengaruh pada diri seseorang karena tingkat stres yang tinggi bisa memperburuk kesehatan seseorang.
Menurut Kholis, dalam sebuah studi dilaporkan bahwa orang yang mengalami stres karena pekerjaan, relatif memiliki bagian kromosom yang disebut dengan telomere yang lebih pendek. Telomere adalah bagian dari DNA yang berfungsi melindungi informasi genetik.
Agar terhindar dari stres, Kholis menyarankan untuk tetap bersyukur dan bersabar supaya hidup lebih bahagia. "Serahkan saja hidup kita ini pada yang kuasa setelah kita berusaha melakukan yang terbaik dalam hidup," pungkasnya.
