Betulkah bahan pangan organik lebih bergizi? Beberapa penelitian
memang membuktikan bahwa makanan yang dihasilkan dari pengolahan secara
alami memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi dari produk makanan
yang dihasilkan melalui pertanian yang menggunakan bahan kimia. Maraknya
produksi makanan organik akhir-akhir ini memang terdorong oleh konsumen
yang sadar akan hal tersebut. Apa saja nilai plusnya?
Plus 1: Lebih aman
Secara kasat mata sulit membedakan makanan organik dan nonorganik. Cara
yang paling mudah dan pasti adalah dengan memperhatikan ada tidaknya
label ’organik’ pada produk yang ingin Anda beli. Makanan organik diolah
dengan cara yang sangat berbeda dibandingkan produk makanan
konvesional. Tidak hanya bebas dari unsur-unsur kimia (pestisida, pupuk,
hormon, obat-obatan), tetapi juga harus memenuhi persyaratan
internasional yang sudah ditentukan. Di Barat, semakin banyak produk
sayur dan buah-buahan segar berlabel organik. Juga dalam bentuk makanan
olahan seperti sereal, makanan bayi, ataupun pasta organik. Bahkan hal
ini sudah menjadi filosofi.
Meski banyak penelitian yang menunjukan bahwa residu pestisida pada
sayur dan buah tersebut masih dalam batas aman, belum ada penelitian
yang secara pasti menunjukan dampak komulatifnya. Beberapa masalah
kesehatan yang merebak 50 tahun belakangan ini, diduga memiliki hubungan
erat dengan diperkenalkannya penggunaan pestisida.
Dari kasus kanker payudara yang meningkat 40%, kanker prostat, rata-rata
jumlah sperma pria yang menurun sampai 50%, sampai satu dari 150 bayi
laki-laki yang baru lahir mengalami hypospadiasm (kejanggalan bentuk
alat kelamin pria). Meski demikian sayur dan buah organik tidak terjamin
bebas dari sumber penyakit (virus atau bakteri). Sayuran organik
mempunyai resiko yang lebih tinggi menularkan penyakit bawaan, karena
biasanya dicuci dengan air nonklorida. Air biasa dianggap tak mampu
membunuh bakteri dan virus yang menempel pada sayuran dan buah.
Plus 2 : Kaya nutrisi
Beberapa penelitian menunjukan bahwa makanan organik memiliki kandungan
nutrisi yang lebih tinggi dibanding produk konvensional. Penelitian yang
diawasi oleh Chris Aleson, presiden The Organics Retailers and Growers
Association of Australia menunjukan tingkat kalsium, pottasium,
magnesium, sodium, zat besi dan seng pada sayuran organik 10% lebih
tinggi.
Salah satu penyebab tingginya kandungan nutrisi pada produk organik
adalah karena proses iradiasi yang dialami produk non organik. Sinar
radiasi yang digunakan untuk mengawetkan produk konvensional selain
membasmi kuman dan bakteri juga menghancurkan beberapa komponen molekul
kimia dan mengubahnya menjadi radikal bebas.
Penelitian lain menunjukan kandungan vitamin A, B kompleks, C, E dan K
pada sayuran yang diradiasi berkurang sampai 80%. Produk organik tidak
memperkenankan teknik pengawetan dengan bahan-bahan kimia. Lagipula, hal
ini memang tidak terlalu dibutuhkan. Beberapa petani organik bahkan
mengaku bahwa sayuran organik lebih awet. Kandungan nutrisi yang tinggi
juga merupakan akibat dari kondisi tanah pertanian organik yang lebih
subur dan terpelihara. Pestisida yang digunakan di pertanian
konvensional memusnahkan mikroba penghasil enzim-enzim vitamin yang
dibutuhkan tanaman.