Makanan
organik adalah semua jenis bahan pangan yang berasal dari organisme
hidup (hewan dan tanaman) yang tidak mempunyai kandungan kimia tambahan,
(pestisida, insektisida, dan hormon).
Menurut pakar naturopati DR.
dr. Amarullah Siregar Ph.D sejak dahulu, manfaat makanan organik sudah
diteliti mampu meningkatkan kemampuan tubuh dalam melawan proses
degeneratif, mencegah terjadinya paparan radikal bebas, regenerasi sel
dan optimalisasi antibodi.
"Bahkan
beberapa penelitian menunjukkan, susu organik mempunyai lebih dari
60-80 persen kandungan nutrisi dibandingkan susu konvensional.
Sedangkan, seperti tomat, kentang, bawang, kubis mempunyai 20-40 persen
lebih kandungan antioksidan dibandingkan buah dan sayuran konvensional,"
ucapnya.
Amarullah
juga mengatakan, untuk hidup sehat secara organik tidak selamanya mahal.
Hal tersebut dapat disiasati dengan mulai menananam tanaman-tanaman
rumahan.
"Kan nggak
mesti beli yang di supermarket. Sekarang yang jadi masalah, organik itu
bisa kita tanam sendiri. Misalnya mau tanam bayam, sawi, kangkung, kan
tinggal di tanam dalam pot-pot," kata Amarullah.
Menurut
Amarullah, dulu sebenarnya sudah ada program dari pemerintah yang
menganjurkan setiap rumah tangga untuk menanam segala macam tanaman yang
ada untuk bisa dikonsumsi sendiri, yang disebut Tanaman Obat Keluarga
atau Toga. Namun sayangnya, program tersebut tidak dapat teralisasikan
dengan baik.
Padahal,
dengan adanya Toga diharapkan ke depannya rakyat tidak gampang sakit.
Caranya, dengan makan-makanan yang sehat hasil budidaya sendiri dan
sudah terjamin bebas dari bahan kimia.
“Seperti
misalnya petani-petani di daerah Bantul setelah makan-makanan organik,
tingkat sakitnya jadi semakin sedikit. Jadi misalnya sebulan sekali
sakit, dengan itu mungkin cuma setahun sekali sakit,” paparnya.
Amarullah
juga menekankan, Toga pada dasarnya bukan untuk pengobatan, melainkan
lebih kepada menanam sayur-sayuran yang sehat, sehingga mencegah
datangnya penyakit. "Toga itu konsepnya bukan mengobati, konsepnya
membuat orang sehat dengan makanan. Itu sebenarnya misi tanaman obat
keluarga," tegasnya.
Dengan
kondisi lingkungan Jakarta yang sudah tidak ada lagi penghijauan,
konsep Toga sangat mungkin untuk diterapkan. Namun yang jadi
permasalahan adalah, seberapa besar kesadaran dari masyarakat untuk mau
hidup sehat secara organik, yang mana hal itu bisa dimulai dari
lingkungan masing-masing terlebih dahulu.